Sistem Pencernaan Pada Tubuh Manusia

Sistem Pencernaan Pada Tubuh Manusia

Assalamu’alaikum Wr. Wb

       Setiap hari, tubuh selalu melakukan aktivitas. Agar selalu bugar, tubuh membutuhkan asupan makanan. Makanan yang kita konsumsi selayaknya bersih, sehat, dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Makanan akan dicerna di dalam tubuh, sehingga menghasilkan energi dan zat bermanfaat. Nah, bagaimanakah proses pencernaan makanan tertsebut berlangsung di dalam tubuh??
Dalam postingan pertama blog kami ini, insyaAllah kami akan membahas sedikit mengenai Sistem Pencernaan pada tubuh manusia.
       Sebelum kita membahas mengenai proses pencernaan lebih lanjut, Apa sih pengertian Sistem Pencernaan itu?
Sistem pencernaan adalah Sistem dalam tubuh yang bekerja pada proses pengolahan penyerapan, hingga pengeluaran zat makanan dalam tubuh. Proses pencernaan makanan dapat terjadi dalam bentuk 2 cara, secara mekanis dan kimiawi. Secara mekanis pencernaan makanan dilakukan oleh gerakan otot, semisal gerakan peristaltis dan gerakan gigi dalam mulut saat mengunyah makanan. Sedangkan secara kimiawi, pencernaan makanan dapat terjadi karena bantuan enzim yang dihasilkan dalam tubuh.
      Sistem pencernaan menyerupai saluran yang saling sambung menyambung. Panjang saluran ini sekitar 9 meter. Alat-alat yang terdapat pada saluran tersebut meliputi rongga mulut (covum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum tineu), usus besar (intestinum krasum), dan anus.
Berikut adalah sedikit ringkasan mengenai proses pencernaan makanan pada tubuh manusia. 
a) Rongga Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh pertama kali melewati rongga mulut. Oleh karena itu, proses pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi sudah dimulai pada bagian ini. Pada rongga mulut terdapat beberapa bagian yang berperan dalam proses pencernaan, yakni :
1. Gigi yang berfungsi untuk mengunyah, merobek, serta menghaluskan makanan.
2. Lidah yang berfungsi sebagai indra pengecap
3. Kelenjar ludah yang mengandung amylase yang berfungsi mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.

b) Esofagus
Di dalam esofagus tidak terdapat proses pencernaan. Esofagus hanya menjadi perantara antara pencernaan didalam mulut menuju ke lambung. Makanan dapat menuju lambung karena esofagus mengalami gerak peristaltic, gerak ini menyebabkan makanan terdorong ke lambung.
c) Lambung
Di dalam lambung terdapat gerak peristaltik (gerakan meremas-remas). Di lambung terdapat enzim pepsin dan renin. Kemudian didalam lambung makanan diubah menjadi bubur kim (chyme).

d) Usus Halus
Setelah dari lambung, makanan akan menuju duodenum (usus 12 jari). Di dalam usus halus mengalami proses penyerapan sari-sari makanan.

e) Usus Besar
Setelah dari usus halus, selanjutnya akan diteruskan ke usus besar. Di dalam usus besar terdapat bakteri E-coli (Escherecia coli), bakteri ini membusukkan sisa makanan menjadi fases.

f) Rektum dan Anus
Setelah dari usus besar, sisa makanan ditampung terlebih dahulu didalam rectum. Jika tiba saatnya feses (tinja) melalui anus yang disebut sebagai Proses Defekasi.